Selasa, 06 Mei 2014

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SINGAPORE TELECOMMUNICATIONS



ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT SINGAPORE TELECOMMUNICATIONS

Akuntansi Internasional


Kelompok 3 :
1.   Alien Dwi Putri
2.   Anindya Dita Khoirina
3.   Anita Hotmaulina Manik
4.   Sarah Triwulan
5.   Yolanda Bella Chrisandri
Kelas             : 4EB13


UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2013
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi international (multinational corporation), maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam manajemen keuangan.
Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan perusahaan.
Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan (financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.
Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah analisis rasio likuiditas atau rasio modal kerja, analisis rasio solvabilitas, dan analisis rasio profitabilitas. Analisis rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Analisis rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan. Analisis rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dihasilkan dari penjualan.
Singapore Telecommunications Limited adalah perusahaan telekomunikasi terbesar Singapura. Bila pelanggan dari anak perusahaannya digabungkan perusahaan ini memiliki 71 juta pelanggan, dengan begitu SingTel merupakan operator jaringan ponsel terbesar di Asia Pasifik di luar Republik Rakyat Tiongkok. Dulunya merupakan sebuah monopoli pemerintah namun telah diswastanisasikan pada 1992, SingTel juga melakukan jasa dibidang pos, SingPost pada 2003 dan kini berkonsentrasi sebagai penyedia jasa internet, telepon genggam, dan telepon.
SingTel telah mengembangkan diri secara agresif di luar pasar Singapura dan memiliki banyak saham di operator regional lainnya, termasuk 100% saham perusahaan telekomunikasi Australia Optus, diambilalih pada 2000 dari Cable and Wireless dan pemegang saham Optus lainnya. Selain itu, SingTel juga berinvestasi di Indonesia dengan memiliki 35% saham Telkomsel, sebuah operator telepon genggam.
SingTel sebagian besar dimiliki oleh perusahaan kendaraan investasi negara Temasek Holdings. SingTel saat ini dikepalai oleh Lee Hsien Yang, anak termuda dari bekas perdana menteri, sekarang dikenal sebagai Menteri Penasehat Lee Kuan Yew dan saudara dari perdana menteri Singapura sekarang (2005) Lee Hsien Loong.

B.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kondisi laporan keuangan pada Singapore Telecommunications Limited ?
2.      Seberapa Bagus Kinerja Keuangan pada Singapore Telecommunications Limited ?
3.      Bagaimana Kinerja Keuangan pada Singapore Telecomunications jika diukur dengan menggunakan EVA ?

C.                 Tujuan
1.    Untuk mengetahui kondisi laporan keuangan pada Singapore Telecommunications Limited.
2.    Untuk mengetahui Seberapa Bagus Kinerja Keuangan pada Singapore Telecommunications Limited.
3.    Untuk mengetahui Kinerja Keuangan Perusahaan Singapore Telecomunications jika diukur dengan menggunakan EVA.


BAB II
 LANDASAN TEORI


II.1. Pengertian Laporan Keuangan

Sebelum kita membahas mengenai apa yang dimaksudkan dengan laporan keuangan, lebih baik jika pertama kita mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan akuntansi itu sendiri.
Munawir (1995) mendefinisikan, “Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan penunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya“ (h. 5).
Smith dan Skousen yang diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Penerbit Erlangga (1997) menyatakan, “Akuntansi adalah aktivitas jasa, fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang dipandang akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam menetapkan pilihan yang tepat diantara berbagai alternatif tindakan“ (h. 3).
Tunggal (1995) mendefinisikan, “Akuntansi adalah suatu sistem informasi, yaitu data keuangan dari suatu bisnis dicatat, dikumpulkan, dan dikomunikasikan yang akan digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Akuntansi adalah suatu bahasa bisnis ( language of business ). Sebagai suatu bahasa, maka akuntansi harus mempunyai sifat yang komunikatif, agar dapat dimengerti oleh pihak yang menggunakannya” (h. 1).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi informasi ekonomi untuk bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan menetapkan pilihan yang tepat diantara berbagai alternatif tindakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.
Produk akhir dari suatu proses Sistem Akuntansi ialah terciptanya suatu laporan keuangan. Oleh karena itu sebelum membahas lebih lanjut mengenai laporan keuangan akan lebih baik jika sudah mengetahui pengertiannya.
Fess dan Warren yang diterjemahkan oleh Sirait, A. Dan Gunawan, H. (1995) mendefiniskan, “Laporan Keuangan adalah laporan akuntansi yang menghasilkan informasi” (h. 18).
Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) (2002) menyatakan, “Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan” (h. 2).
Munawir (1995) mendefinisikan, “Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagi alat untuk berkomunikasi antara data keuangnan atau aktifitas perusahaan tersebut” (h. 2).
Tunggal (1995) mendefinisikan, “Laporan Keuangan adalah pertanggungjawaban pimpinan suatu perusahaan kepada pemegang saham atau kepada masyarakat umum tentang pengelolaan yang dilaksanakan olehnya dalam suatu masa tertentu, biasanya satu tahun” (h. 79).
Dari  definisi  tentang  laporan  keuangan  tersebut  diatas,  maka  dapat  ditarik simpulan bahwa suatu laporan keuangan merupakan hasil ringkasan data keuangan yang

dapat memberikan informasi keuangan tentang keadaan perusahaan pada suatu periode tertentu yang dapat dijadikan sebagai salah satu dasar di dalam pengambilan keputusan.

Perhitungan Economic Value Added
                        Langkah-langkah menghitung EVA

PT. TELKOM TAHUN 2012

a)         NOPAT
NOPAT   = EAT + Biaya bunga
                    = Rp 374.404.289 + (Rp 75.500)
                    = Rp 374.328.789
Jadi, setelah dilakukan penyesuaian terhadap laba bersih dan biaya bunga maka perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp 374.328.789

b)        Invested Capital
Invested Capital = Kas + Modal + Aktiva Tetap
                             Rp 13.118 + Rp 66.978 + Rp 77.047 = Rp 157.143
Jadi, modal yang diinvestasikan oleh PT. Telkom dalam bentuk aset yang digunakan dalam aktivitas operasional sebesar Rp 157.143

c)         Tingkat modal dari hutang (D)

                                             Total Hutang
     Tingkat Modal  =                                                     X 100%
                                         Total Hutang & Ekuitas
                                                 Rp 44.391
                               =                                                    X 100%
                                                 Rp 111.369

                        =      39,8593 %
Jadi, pendanaan investasi yang berasal dari hutang mencapai 39,8593 %




d)        Cost of  Debt (Rd)

                                 Biaya bunga
Biaya hutang  =                                     X 100%
                                  Total Hutang

                                 Rp 755
                       =                                     X 100%
                                 Rp 44.391

                =    1,7007 %
Jadi, biaya modal yang berasal dari biaya hutang mencapai 1,7007 %

e)         Presentase pajak penghasilan (T)

                                        Beban Pajak
    Tingkat Pajak  =                                      X 100%
                                 Laba Sebelum Pajak

                                      Rp 5.866
                             =                                       X 100%
                                      Rp 24.228

                          =   24,2116 %
Jadi, presentase pajak penghasilan yang dibebankan kepada perusahaan sebesar 24,2116 %%

f)         Cost of Equity (Re)

                                              1
    Cost of Equity  =             X 100%
                                 PER

     PER Tahun 2012 = 3,32 %
        
                                    1
    Cost of Equity =                X 100%
                                 3.32 %

                                        =  30,12 %
Jadi, presentase biaya modal dari biaya ekuitas sebesar 30,12 %

g)        Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

                          Total Ekuitas
     E  =                                                    X 100%
                   Total Hutang & Ekuitas

                             Rp 66.978
          =                                                    X 100%
                             Rp 111.369
   
          =   60,14 %
Jadi, pendanaan investasi yang berasal dari ekuitas mencapai 60,14 %


h)        Weighted Average Cost of Capital (WACC)
         WACC = { D x (1-Tax)} + (E x)
   WACC = { 39,8593 % x 1,7007 % (1 - 24,2116 % )} + (60,14 % x 30,12 % )
                 = 186.279,28 %
Jadi, presentase weighted average cost of capital sebesar 186.279,28 %

i)          Hutang Modal ( Capital Charge)
    Capital Charge  =  Invested x WACC
                               =  Rp 157.143 x 186.279,28 %
                               =  Rp 292.724.849
Jadi, beban modal yang telah memperhitung biaya hutang dan biaya ekuitas secara rata-rata tertimbang sebesar Rp 292.724.849

j)          EVA
    EVA   =   NOPAT – Capital Charge
                =   Rp 374.328.789 - Rp 292.724.849
                =   Rp 81.603.940
Jadi, pada tahun 2008 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. menciptakan nilai tambah ekonomis sebesar Rp 81.603.940
Perhitungan Economic Value Added
                        Langkah-langkah menghitung EVA

PT. TELKOM TAHUN 2012

a)      NOPAT
NOPAT   = EAT + Biaya bunga
                    = Rp 374.404.289 + (Rp 75.500)
                    = Rp 374.328.789
Jadi, setelah dilakukan penyesuaian terhadap laba bersih dan biaya bunga maka perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp 374.328.789

b)        Invested Capital
Invested Capital = Kas + Modal + Aktiva Tetap
                             Rp 13.118 + Rp 66.978 + Rp 77.047 = Rp 157.143
Jadi, modal yang diinvestasikan oleh PT. Telkom dalam bentuk aset yang digunakan dalam aktivitas operasional sebesar Rp 157.143

c)         Tingkat modal dari hutang (D)

                                             Total Hutang
     Tingkat Modal  =                                                     X 100%
                                         Total Hutang & Ekuitas



                                                 Rp 44.391
                               =                                                    X 100%
                                                 Rp 111.369

                        =      39,8593 %
Jadi, pendanaan investasi yang berasal dari hutang mencapai 39,8593 %




d)        Cost of  Debt (Rd)

                                 Biaya bunga
Biaya hutang  =                                     X 100%
                                  Total Hutang

                                 Rp 755
                       =                                     X 100%
                                 Rp 44.391

                =    1,7007 %
Jadi, biaya modal yang berasal dari biaya hutang mencapai 1,7007 %

e)         Presentase pajak penghasilan (T)

                                        Beban Pajak
    Tingkat Pajak  =                                      X 100%
                                 Laba Sebelum Pajak

                                      Rp 5.866
                             =                                       X 100%
                                      Rp 24.228

                          =   24,2116 %
Jadi, presentase pajak penghasilan yang dibebankan kepada perusahaan sebesar 24,2116 %%

f)         Cost of Equity (Re)

                                              1
    Cost of Equity  =             X 100%
                                 PER

     PER Tahun 2012 = 3,32 %
        
                                    1
    Cost of Equity =                X 100%
                                 3.32 %

                                        =  30,12 %
Jadi, presentase biaya modal dari biaya ekuitas sebesar 30,12 %

g)        Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

                          Total Ekuitas
     E  =                                                    X 100%
                   Total Hutang & Ekuitas

                             Rp 66.978
          =                                                    X 100%
                             Rp 111.369
    
          =   60,14 %
Jadi, pendanaan investasi yang berasal dari ekuitas mencapai 60,14 %


h)        Weighted Average Cost of Capital (WACC)
         WACC = { D x (1-Tax)} + (E x)
   WACC = { 39,8593 % x 1,7007 % (1 - 24,2116 % )} + (60,14 % x 30,12 % )
                 = 186.279,28 %
Jadi, presentase weighted average cost of capital sebesar 186.279,28 %

i)          Hutang Modal ( Capital Charge)
    Capital Charge  =  Invested x WACC
                               =  Rp 157.143 x 186.279,28 %
                               =  Rp 292.724.849
Jadi, beban modal yang telah memperhitung biaya hutang dan biaya ekuitas secara rata-rata tertimbang sebesar Rp 292.724.849

j)          EVA
    EVA   =   NOPAT – Capital Charge
                =   Rp 374.328.789 - Rp 292.724.849
                =   Rp 81.603.940
Jadi, pada tahun 2008 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. menciptakan nilai tambah ekonomis sebesar Rp 81.603.940
PT. SINGAPORE TELECOMMUNICATIONS TAHUN 2012

a)      NOPAT
NOPAT   = EAT + Biaya bunga
                    =  398.951 + (356,4)
                    = 398.594,6
Jadi, setelah dilakukan penyesuaian terhadap laba bersih dan biaya bunga maka perusahaan mendapat keuntungan sebesar 398.594,6

b)        Invested Capital
Invested Capital = Kas + Modal + Aktiva Tetap
                             254,4 + 66.721 + 472,1 = 793.212
Jadi, modal yang diinvestasikan oleh PT. Sing Tel dalam bentuk aset yang digunakan dalam aktivitas operasional sebesar 793.212

c)         Tingkat modal dari hutang (D)

                                             Total Hutang
     Tingkat Modal  =                                                     X 100%
                                         Total Hutang & Ekuitas



                                                 4.082,1
                               =                                                    X 100%
                                                 9.846,9

                        =      41,4556 %
Jadi, pendanaan investasi yang berasal dari hutang mencapai 41,4556 %


d)        Cost of  Debt (Rd)

                                 Biaya bunga
Biaya hutang  =                                     X 100%
                                  Total Hutang

                                 356,4
                       =                                     X 100%
                                 4.082,1

                =    8,7308 %
Jadi, biaya modal yang berasal dari biaya hutang mencapai 8,7308 %

e)         Presentase pajak penghasilan (T)

                                        Beban Pajak
    Tingkat Pajak  =                                      X 100%
                                 Laba Sebelum Pajak

                                      3.291,2
                             =                                       X 100%
                                      31.172

                          =   10,558 %
Jadi, presentase pajak penghasilan yang dibebankan kepada perusahaan sebesar 10,558 %

f)         Cost of Equity (Re)

                                              1
    Cost of Equity  =             X 100%
                                 PER

     PER Tahun 2012 = 4,14 %
        
                                    1
    Cost of Equity =                X 100%
                                 4,14 %

                                        =  100,241 %
Jadi, presentase biaya modal dari biaya ekuitas sebesar 100,241 %

g)        Tingkat Modal dari Ekuitas (E)

                          Total Ekuitas
     E  =                                                    X 100%
                   Total Hutang & Ekuitas

                             66.712
          =                                                    X 100%
                             9.846,9
   
          =   677,492 %
Jadi, pendanaan investasi yang berasal dari ekuitas mencapai 677,492 %

h)        Weighted Average Cost of Capital (WACC)
         WACC = { D x (1-Tax)} + (E x)
   WACC = {4,4556 %  x 8,7308 % (1 - 10,558 %)} + (677,492 % x 100,241 %)
                 = 406,82 %
Jadi, presentase weighted average cost of capital sebesar 406,82 %

i)          Hutang Modal ( Capital Charge)
    Capital Charge  =  Invested x WACC
                               = 792.212x 406,82 %
                               =  322.694.505,8
Jadi, beban modal yang telah memperhitung biaya hutang dan biaya ekuitas secara rata-rata tertimbang sebesar 322.694,5058

j)          EVA
    EVA   =   NOPAT – Capital Charge
                =   398.594,6 - 322.694.5058
                =   75.900,09

Jadi, pada tahun 2012 PT. Singapore Telecomunications menciptakan nilai tambah ekonomis sebesar 75.900,09

Hasil pengukuran kinerja pada PT. TELKOM dan PT. SINGAPORE TELECOMMUNICATIONS diperoleh EVA>0 atau bernilai positif artinya perusahaan mampu memenuhi harapan pemilik modal sehingga para investor tidak khawatir untuk menanamkan modal sahamnya karena dengan kinerja perusahaan yang baik maka tingkat pengembaliannya terhadap investor akan lebih baik lagi, serta perusahaan harus mampu mempertahankan besar aktiva yang dimilikinya untuk digunakan sebagai kompensasi atau intensif kepada pihak manajemen sebagai pengelola Invested Capital.




BAB III
PENUTUP

III.1  Kesimpulan
Laporan keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak terperinci bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa sehingga kelihatan baik karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan umum yang independent agar dapat dipercaya keasliannya.
Seorang analis dalam melakukan analisis keuangan harus melakukan beberapa langkah, yaitu:
·         Menentukan tujuan dari analisis keuangan
·         Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan
·         Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan tersebut.
Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
·         Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
·         Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
·         Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.
·         Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
·         Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.




DAFTAR PUSTAKA

 

Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Ke-1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1, Revisi 2009, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta, 2009
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke 1-5, Rajawali Pers, Jakarta,    2012
Munawir, S., Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta, 2007
Nuh, Muhammad, Principle Accounting, Fajar, Jakarta, 2006
Sugiono, Arief dan Edy Untung, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, PT. Grasindo, Jakarta, 2008