Jumat, 10 Juni 2011

Mengenai Kebijakan Ekonomi,Kebijakan Fiskal dan Investasi

KEBIJAKAN EKONOMI

1.Kebijakan untuk Mengatasi Pengangguran
Untuk mengatasi pengangguran yang kian bertambah, ada beberapa kebijakan pembangunan umum yang bisa ditempuh. Beberapa kemungkunan kebijakan tersebut tersebut adalah :
a)Membuka lapangan kerja baru
b)Pemerintah perlu menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi
c)Melarang investor dalam negeri melakukan investasi ke luar negeri
d)Untuk Indonesia, sektor pertanian menjadi sektor primadona pembangunan ekonomi
e)Pemerintah perlu membersihkan berbagai inefisiensi ekonomi

Strategi lain yang bisa dilakukan untuk mengatsi pengangguran adalah dengan :
a)Pengiriman TKW ke luar negeri
b)Penyusunan modul usaha mandiri
c)Membantu modal untuk pengembang usaha kecil mandiri dan pemasaran

2.Kebijakan untuk Mengatasi Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalh kompleks yang tidak mudah untuk diatasi. Kemiskinan untuk tidak dapat dihindari, akan tetapi bisa dikurangi agar tidak meluas. Ada beberapa srategi yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, yaitu sebagai berikut :
a) Pembangunan pertanian
Pembangunan dalam bidang pertanian telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mengurangi kemiskinan, terutama daerah pedesaan ini dihasilakn dari adanya revolusi teknologi dalam pertanian padi, termasuk pembanguan irigasi, dan meningkatkan produksi tanaman serat.
b) Pembanguan sumber daya manusia
Perbaikan akses terhadap konsumsi pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, gizi) merupakan alat kebijakan penting dalam strategi pemerintah secara keseluruhan untuk mengurangi kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk Indonesia.
c) Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
LSM memainkan peranan penting dalam perancangan dan implementasi program pengurangan kemiskinan. Karena fleksibilitas dan pengetahuan tentang komunitas yang dibina, LSM dapat menjangkau golongan miskin secara efffektif.
3. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi
Inflasi merupkan kecenderungan kenaikan harga secara umum. Inflasi merupakan proses dimana nilai uang semakin turun. Dengan demikian, jelaslah bahwa cara-cara untuk mengatasi inflasi itu erat hubunganya atau harus dihubungkan kepada usaha meniadakan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan nilai uang.
Cara-cara mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter sesungguhnya untuk sebagian besar berhubungan dengan politik bank central dari negara yang bersangkutan. Contohnya
a) Menaikkan cash ratio
Casah ratio adlah perbandingan antara uang tunai bank-bank ditambah dengan demand deposit pada bank central terhadap demand deposit daripada masyarakat terhadap bank yang bersangkutan.
b) Politik pasar terbuka
c) Menaikkan tingkat bunga
Selain melalui kebijakan moneter maka usah mengatasi inflasi dapat pula dilakukan dengan kebijakan fiskal.
a) Penurunan pengeluaran pemerintah
b) Menaikkan pajak
c) Mengadakan pinjaman pemerintah
Sumber : referensi buku SMA


KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiscal adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalan atau proses kehidupan ekonomi masyarakat melalui anggaran belanja Negara atau APBN.
Arti dan Tujuan Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.
Dari semua unsure APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiscal. Contoh kebijakan fiscal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Konsep-konsep Dasar

•Kebijakan Fiskal: perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak
pemerintahan pusat yang dimaksudkan untuk mencapai penggunaan tenaga
kerja-penuh, stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.

•Kebijakan Fiskal Ekspansioner: peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam
perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk
domestik bruto dan menurunkan angka pengangguran.

•Kebijakan Fiskal Kontraksioner: pengurangan belanja pemerintah dan/atau
peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam
perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.

•Efek Pengganda: dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain.
Ketika orang ini membelanjakan pendapatannya, belanja tersebut menjadi
pendapatan bagi orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya
peningkatan produksi dalam suatu perekonomian. Efek pengganda dapat juga
berdampak sebaliknya ketika belanja mengalami penurunan.
•Kebijakan Fiskal Sisi-Penawaran: kebijakan fiskal dapat secara langsung mempengaruhi bukan saja permintaan agregat, namun juga penawaran agregat.
Sebagai contoh, pemotongan tarif pajak akan memberikan insentif bagi
perusahaan untuk melakukan ekspansi atau investasi barang modal, karena
mereka memperoleh pendapatan setelah pajak yang lebih besar yang kemudian
dapat dibelanjakan.

Membiayai Defisit & Memanfaatkan Surplus
•Membiayai defisit
–Meminjam dari publik atau luar negeri (crowding out )
–Mencetak uang.

•Memanfaatkan surplus
–Mengurangi hutang
–Disimpan

•Masalah dalam Kebijakan Fiskal
•Masalah waktu
•Pertimbangan politis
•Respon pelaku ekonomi
•Dampak crowding-out
•Kondisi perekonomian dunia/luar negeri

Masalah Pokok Ekonomi Makro
Tingkat kegiatan ekonomi Negara pada suatu waktu tertentu adalah berbentuk salah satu dari tiga keadaan, yaitu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
(full employment), menghadapi masalah pengangguran dan menghadapi masalah inflasi. (Sadono Sukirno, 2000)
•Tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment)
Keadaan ini merupakan keadaan yang ideal untuk setiap perekonomian.Dalam perekonomian yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah sama dengan pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kondisi tenaga kerja penuh tercapai ketika pendapat nasional sama dengan pendapat nasional potensial.
•Masalah Pengangguran
Masalah ini terjadi karena pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Jurang deflasi, yaitu jumlah kekurangan pembelanjaan agregat yang diperlukan untuk mencapai penggunaan tenaga kerja penuh. Kondisi deflasi terjadi sat pendapatan nasional lebih kecil dari pada pendapatan national potensial. Akibatnya, penawaran barang dan jasa jauh melebihi permintaan.
•Masalah Inflasi
Pengeluaran agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Kelebihan permintaan tersebut akan menimbulkan kenaikan harga-harga inflasi.

Sumber:
http://www.scribd.com/doc/32623450/Ekonomi-Kebijakan-Fiskal
http://id.shvoong.com/social-sciences/1997514-arti-dan-tujuan-kebijakan-fiskal/



INVESTASI

Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Pengertian :
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Produk
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
Bentuk
•Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
•Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
•Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
Resiko
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.

http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar